Sabtu, 10 September 2016

 Burung Murai Air

Burung Murai Air yang rata-rata dipelihara bukanlah hasil budidaya melainkan berasal dari tangkapan hutan atau bakalan. Untuk itu dalam artikel ini memuat tentang tips atau cara dalam merawat agar burung Murai Air bisa rajin berkicau dan hasilnya nanti dapat dijadikan untuk memaster burung ocehan lain. Adapun tips-tipsnya adalah sebagai berikut ini:


Burung Cucak Wilis

Burung Cucak Wilis mempunyai nama ilmiah Pycnonotus bimaculatus yang di beberapa daerah disebut dengan nama Cucak Gunung, Cucak Tante, dan Cucak Rengganis. Sedangkan dalam bahasa inggris burung Cucak Wilis disebut dengan nama Orange-spotted Bulbul. Dalam penyebarannya burung Cucak Wilis tergolong burung endemik yang hanya ada di Indonesia dengan populasi terdapat di Sumatra, Jawa, hingga Bali. Saat berada di alam liar biasanya burung Cucak Wilis berada di areal pegunungan dengan ketinggian mencapai 3000 meter di atas permukaan laut Selain itu kebiasan dari burung ini ialah suka beraktivitas sendiri saat berburu dan walaupun terkadang juga hidup dengan kawanannya. Serta untuk makanannya burung Cucak Wilis gemar sekali memakan beraneka macam serangga dan buah-buahan yang bertebaran di hutan belantara.



Untuk karakter kicauannya burung Cucak Wilis ialah memiliki irama kicauan yang cepat, ropel, dan ngerol dengan bunyi nada “ciulkkk...ciulkkk...ciulkkk”. Di samping itu juga, burung Cucak Wilis berkicau dengan nada cukup keras dan agak kasar. Dan juga, keunikan dari burung Cucak Wilis untuk kemampuan kicauannya ialah ia dapat menghapalkan berbagai jenis kicauan burung ocehan lain seperti burung Ciblek, Prenjak dan burung ocehan lainnya. Kemampuan tersebut dapat diketahui bila burung ocehan Cucak Wilis dipelihara sejak ia masih kecil sehingga mudah untuk dilatih dan dirawat.
 Burung cabai polos

Burung cabai polos mempunyai nama latin Dicaeum concolor yang berasal dari keluarga Dicaedae. Habitat hidup dari burung cabai polos ialah pada daerah perbukitan yang di tumbuhan hutan, hutan di daratan rendah, hutan sekunder, dan lahan pertanian yang diolah masyarakat. Yang makanannya di alam liar adalah serangga-serangga kecil seperti laba-laba, jangkrik, dan belalang, serta burung cabai polos juga menyantap buah benalu dan biji-bijian.

 Burung cucak kurincang

Burung cucak kurincang yang mempunyai nama ilmiah Pycnonotus Atriceps memiliki kebiasaan suka menyendiri saat berburu maupun istirahat dan juga terkadang burung ini berbaur dengan kawanannya dalam jumlah kecil dan kawanan burung lainnya. Dan juga burung yang gemar menyantap buah-buahan dan hewan-hewan kecil ini mempunyai karakteristik tubuh yang sangat cantik. Di mana ukurannya mencapai 17 cm dengan terdapat warna hitam mengkilap terang yang menyelimuti bulu di kepalanya hingga ke bagian bawah dagunya.



Hampir sekujur tubuhnya berwarna kuning zaitun kecuali di bagian kepalanya di mana pada bagian atas tubuhnya, tubuh bagian bawah, dan ekornya. Sedangkan terdapat juga warna hitam di bagian sayapnya yang tampak di bagian pinggirnya hingga ke ujung sayapnya, dan ada pula di bagian hampir di ujung ekornya yang juga berwarna hitam. Paruhnya sendiri berwarna hitam dengan bentuk yang terlalu panjang atau sedang, kakinya berwarna hitam, dan ekornya berukuran sedang yakni kira-kira 14 cm.
Burung Love bird

Love bird atau burung cinta merupakan salah satu burung dari sembilan jenis spesies genus Agapornis. Dalam bahasa Yunani Agape berarti cinta dan ornis berarti burung. Oleh karenanya mereka dinamai love bird atau burung cinta. Lovebird adalah jenis burung yang suka berkelompok dan dekat dengan keluarga bayan. Mereka juga merupakan spesies yang monogami, di mana burung ini akan setia pada pasangannya dalam jangka waktu yang lama.

Selain itu burung ini ternyata memiliki beberapa keunggulan seperti suara kicauannya yang nyaring dan merupakan burung pintar yang bisa diajak main oleh pemiliknya. Lalu bagaimana cara melatih lovebird agar mau menurut pada pemiliknya? Nah berikut ini akan dijelaskan cara agar burung loverbird Anda dapat terlatih dengan pintar :


Gambar 1. Burung Love Bird
Burung Cucak Biru

Di Indonesia burung ini dikenal dengan nama Cucak Biru, sebagian ada yang menyebutnya Cucak Gadung, sedangkan di luar negeri disebut Asian Fairy Bluebird, dengan nama latinnya Irena Puella. Sekilas burung Cucak Biru terlihat sangat menawan, apalagi dengan perpaduan warna biru dengan hitam pada bagian tubuhnya, ditambah ciri mata merah yang dimilikinya membuatnya terlihat menarik dan gagah sebagai burung pengicau.


Dibanding di negara Indonesia, burung Cucak Biru sebenarnya lebih banyak habitatnya terdapat di luar negeri seperti Filipina, Malaysia, Bangladesh, India, Srilangka, dan Nepal. Untuk wilayah Indonesia, penyebarannya banyak ditemukan di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Di alam liar, burung ini menyukai hidup di kawasan hutan pada dataran-dataran tinggi dengan ketinggian 1800 m dari permukaan laut. Di sana mereka hidup berpasang-pasangan secara berkoloni namun dalam skala yang kecil, sekitar 6-8 burung saja, tapi terkadang juga bisa bergabung dengan kelompok burung jenis lainnya.
Burung cucak ijo

Salah satu burung yang memiliki variasi suara kicauan indah adalah burung cucak ijo. Burung yang memiliki dominasi warna hijau ini pun bahkan sering mengikuti berbagai ajang perlombaan kontes burung. Banyak pecinta burung yang menjagokan cucak ijo sebagai salah satu burung favorit yang memiliki suara kicauan yang merdu. Oleh karenanya bagi para pemula yang ingin memiliki cucak ijo bersuara indah perlu memperhatikan bakalan cucak ijo yang berkualitas dan bermental juara.
Burung Blackthroat  

Blackthroat adalah jenis burung pemakan biji-bijian, mereka biasa hidup secara bergerombol. Blackthroat yang bagus biasanya yang memiliki kicauan ngeroll dengan kecepatan dominan yang rapat dan panjang. Diantara burung impor lainnya seperti burung edel sanger dan mozambik, blackthroat memiliki harga yang paling tinggi. Blackthroat juga memiliki ciri fisik yang hampir sama dengan edel sanger apabila dilihat secara sepintas, tetapi bila diperhatikan lebih teliti burung blackthroat terlihat lebih hitam serta di pangkal ekor bagian atas berwarna kuning.




Burung madu hitam  
Burung madu hitam merupakan burung endemik asal Indonesia yang keberadaannya hanya terdapat di daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua. Terbatasnya tempat daerah penyebarannya menjadikan burung ini tergolong burung yang rentan dengan ancaman kepunahan karena disebabkan oleh berbagai faktor yang salah satunya ialah perburuan liar. Di samping itu, di alam liar burung madu hitam biasa menempati tempat-tempat seperti daerah tepian hutan, daratan rendah, hutan mangrove, dan juga di perkebunan masyarakat. Dan dalam penyebarannya di daratan hutan Indonesia, burung madu hitam mempunyai 23 sub spesies lebih yang tersebar di berbagai daerah di Sulawesi, Maluku, hingga ke Papua.



Ciri-ciri fisik dari burung madu hitam ialah dilihat ukuran tubuhnya hanya sekitar 11 cm saja. Dan untuk warna tubuhnya berbeda antara yang jantan dengan yang betinanya. Untuk yang jantan ialah warna tubuhnya didominasi dengan warna hitam yang meliputi di bagian wajah, sayap, perut, hingga ke bagian ekornya. Di samping dominasi warna hitam terdapat pula paduan warna lain seperti warna ungu mengkilap tampak di bagian dadanya, warna biru laut terang terdapat di bagian pangkal kedua sayapnya, di atas kepalanya terdapat semburan warna hijau dan biru.
Burung Cingcoang Biru

Di luar negeri burung Cingcoang Biru ini dapat dengan mudah dijumpai di negara India, Nepal, Cina, Malaysia, Thailand, hingga ke dataran Indonesia. Sedangkan di Indonesia sendiri penyebarannya dapat dijumpai di daerah Jawa, Kalimantan, Mindanao, Flores, dan Sumatera. Dan habitatnya sendiri terdapat di beberapa tempat seperti gunung Leuser, Dempu, Kerinci, Gunung Kinabalu, dan gunung Papandayan. Di samping luasnya daerah penyebaran burung Cingcoang Biru juga dapat dijelaskan bahwa burung ini hanya senang hinggap di daerah pegunungan dengan ketinggian bisa mencapai 3000 meter di atas permukaan laut.
 
 
Saat berada di alam liar burung Cingcoang Biru biasanya berada di areal semak belukar yang dekat dengan air mengalir seperti sungai-sungai kecil di daerah perbukitan dan juga terkadang berada di antara lereng bebatuan pegunungan dengan bertengger di antara pepohonan yang rimbun. Untuk makanan hariannya sendiri biasanya ia menyantap berbagai jenis serangga kecil seperti belalang, jangkrik, dan ulat-ulatan.

Jumat, 09 September 2016

Burung Kakatua Maluku(Cacatua moluccensis)
 
Kakatua Maluku yang mempunyai nama ilmiah Cacatua moluccensis ini merupakan hewan endemik Maluku selatan. Daerah sebarannya meliputi Seram, Ambon, Haruku dan Saparua. Burung ini merupakan salah satu burung paling langka di Indonesia.
Kakatua Maluku

Burung Kakatua Tanimbar(Cacatua goffiniana)
 
Kakatua Tanimbar merupakan salah satu burung kakatua endemik Indonesia. Burung ini hanya dapat dijumpai di Kepulauan Tanimbar dan Kepulauan Kai di Nusa Tenggara Timur.

Kakatua Tanimbar

Burung Rangkong Papan(Buceros bicornis)
 
Rangkong Papan atau Enggang Papan hidup di India, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia, dan Sumatera (Indonesia).

Rangkong Papan

Bebek Mentok Rimba(BebekAsarcornis scutulata)
 
Mentok Rimba di Indonesia disebut juga sebagai Mentok Hutan, Serati, Bebek Hutan atau Angsa Hutan. Sedang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai White-winged Wood Duck. Nama latin hewan ini Asarcornis scutulata yang bersinonim dengan Cairina scutulata. Populasi secara global sekitar 1000 ekor sedangkan di Indonesia sendiri diperkirakan hanya tersisa 150-an ekor yang bertahan di Taman Nasional Way Kambas.
Selengkapnya baca : Mentok Rimba Bebek Terlangka di Dunia
Mentok Rimba

Burung Paok Topi-hitam (Pitta venusta)

 
Gambar burung Paok Topi-hitam

 Pitta di Indoensia dinamai Paok Topi-hitam. Burung endemik Sumatera yang langka dan terancam punah.
Burung Paok Schneider (Pitta schneideri)

 
Gambar burung Paok Schneider


Nama ilmiah burung Paok Schneider adalah (Pitta schneideri dan dikenal dengan sebutan Schneider’s Pitta dalam bahasa Inggris. Burung endemik Sumatera dan langka dengan persebaran di pegunungan Bukit Barisan. Populasinya diperkirakan antara 2500 hingga 10.000 ekor burung dewasa.
Burung Poksai Jambul (Garrulax bicolor)

 
Gambar Burung Poksai Jambul


Burung Poksai Jambul (Sumatran Laughingthrush) adalah burung endemik Sumatera yang langka. Populasinya diperkirakan antara 2500 hingga 10.000 ekor burung dewasa.
Burung Ciung-mungkal Sumatera (Cochoa beccarii)

 
Gambar burung Ciung-mungkal Sumatera


Burung Ciung-mungkal Sumatera atau Sumatran Cochoa menjadi burung endemik sekaligus burung langka Sumatera, bahkan menjadi salah satu burung ‘Most Wanted‘ bagi para peneliti burung. Populasi burung dewasanya diperkirakan antara 2500 hingga 10.000 ekor.
Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)

 
Burung Tokhtor Sumatera


Burung Tokhtor Sumatera (Sumatran Ground-cuckoo) yang nama latinnya Carpococcyx viridis menjadi burung langka asal pulau Sumatera berikutnya. Burung endemik Sumatera dengan populasi antara 50-250 ekor.


Burung Sikatan Aceh (Cyornis ruckii)

 
Burung Sikatan Aceh


Burung Sikatan Aceh disebut juga sebagai burung kipas biru. Dalam bahasa Inggris dinamai sebagai Rueck’s Blue-flycatcher atau Rueck’s Niltava.. Burung endemik pulau Sumatera bagian timur laut. Burung langka ini hanya diketahui dari dua spesimen yang ditemuka pada tahun 1917 dan 1918 yang ditemukan di Sumatera Utara. Sejak saat itu, Sikatan Aceh tidak sekalipun pernah terlihat kembali.